PARIS — Carlos Alcaraz kembali mengalahkan Alexander Zverev 6-3, 2-6, 5-7, 6-1, 6-2 pada hari Minggu (9/6), dan menjuarai “Prancis Terbuka” yang membuatnya meraih gelar Grand Slam ketiganya.
Alcaraz adalah petenis berusia 21 tahun dari Spanyol yang tumbuh dengan menyaksikan rekan senegaranya, Rafael Nadal, memenangkan trofi demi trofi di Roland Garros – rekor 14 trofi secara keseluruhan – dan kini telah melampaui Nadal sebagai petenis termuda yang mengoleksi gelar juara grand slam di tiga lapangan berbeda. Nadal berusia sekitar 1½ tahun lebih tua saat melakukannya.
Kemenangan hari Minggu, di mana sebelumnya ia sempat tertinggal dua set dengan skor satu set, seperti yang ia alami di semifinal melawan Jannik Sinner pada hari Jumat (7/6) memungkinkan Alcaraz menambahkan kejuaraan lapangan tanah liat di Roland Garros ke dalam kemenangannya di lapangan keras “AS Terbuka” pada tahun 2022 dan lapangan rumput di “Wimbledon” pada tahun 2023.
Alcaraz kini mencatat rekor 3-0 di final Grand Slam
Sementara Zverev mencatat rekor 0-2 dalam pertandingan final grand slam. Petenis berusia 27 tahun dari Jerman itu adalah runner-up di “AS Terbuka” tahun 2020 setelah sempat memimpin dua set melawan Dominic Thiem.
Petenis nomor tiga Alcaraz dan petenis nomor empat Zverev tampil untuk pertama kalinya di final “Prancis Terbuka.” Sedianya ini adalah pertandingan perebutan gelar juara putra pertama di Roland Garros sejak tahun 2004 tanpa Nadal, Novak Djokovic atau Roger Federer.
Nadal kalah
dari Zverev di babak pertama dua minggu lalu; Djokovic, juara tiga kali,
mengundurkan diri sebelum perempat final karena cedera lutut yang
mengharuskannya menjalani operasi; sementara Federer sudah pensiun. [em/jm]
Sumber: VOA Indonesia
.jpeg)
.jpeg)
COMMENTS